Sabtu, 10 Desember 2011

pelahiran pervaginam


Pelahiran pervaginam dengan bantuan dan komplikasinya
Indikasi untuk pelahiran pervaginam dengan bantuan alat.
1.       Indikasi ibu
·         Ibu yang kelelahan
·         Untuk mencegah upaya mengedan volunter yang berlebihan agar peningkatan pada tekanan intra abdominal ,intratorasikal dan intrakranial (misalnya penyakit jantung ibu,buruknya cadangan respirasi atau gangguan neurologis)dapat dihindari.
2.        Indikasi janin
·         Terjadinya gangguan janin ketika terdapat cadangan yang baik dan di perkirakan sedikit kesulitan untuk pelahiran dengan bantuan.
·         Untuk mengeluarkan bayi pada presentasi bokong(dengan persalinan terkendali menggunakan forseps.
3.        Indikasi persalinan
·         Malposisi (mis.oksipitopostenion dan oksipitotransversa)
·         Kala dua persalinan yang lama.
·         Untuk mempercepat pelahiran.
  Persyaratan untuk pelahiran dengan bantuan
·         Harus dilakukan pengakajian seksama tentang penggunaan forseps pada kala dua persalinan,khususnya jika terdapat distosia ,dan pada derajat kesulitan pelahiran dengan bantuan.
·         Dengan memperhatikan janin ,ketuban pecah,kepala cakap(ditentukan dengan palpasi abdomendan periksa dalam),posisi kepala janin diketahui serta posisi kepala janin diketahui serta posisi penurunan kepala janin berada di bawah spina isciadika.telinga janin dapat di palpasi  guna memberikan panduan dimana posisi kepala janin .
·         Serviks ibu berdilatasi penuh.terdapat anestia yang adekuat .disproporsi absolut di singkirkan.
·         Harus ada komunitas yang ade kuat antara ibu ,pasangan dan petugas medis.
·         Dokter kebidanan harus yang berpengalaman atau di awasi oleh dokter senior yang berpengalaman.



Faktor-faktor yang terkait pada kala dua perslainan
A.      Passage dan passenger
Pengkajian Passage dan passenger yang akurat di mulai dari perawatan antenatal dan berlanjut ke periode intraparum.pada periode antenatal  janin (passenger ) di pantau secara kontiniu apakah terdapat tanda –tanda pertumbuhan janin terhambat (intrauterina growth restriction ,IUGR) atau makroosmia.ukuran janin,presentasi ,posisi,sikap,dan pertumbuhan di kaji dengan kombinasi pemeriksaan abdomen dan ultrasonografi.
Passage dikaji dengan pemeriksaan klinis dan resonansi magnetik serta palvimetri radiologis.
Riwayat pasca obsetri sebelumnya digambarkan dengan berbagai ukuran berat badan lahir memungkinkan perkiraan ukuran fetus terhadap pelahiran sebelumnya untuk mengendikasikan kemungkianan distosia pada kehamilan saat ini.
B.       Power
Palpasi abdomen dan pemantauan tokografis dapat mendeteksi frekuensi dan durasi kontraksi uterus tetapi bukan intensitasnya.penggunaan kateter tekanan intrauterus terhadap intensitas kontraksi uterus tidak membantu penatalaksanaan distosia.
Kekuatan dikala dua terlihat pada:
ü  Konytaksi uterus
Kontraksi uterus akan mempermudahakan pelahiran dengan bantuan.
ü  Upaya ibu untuk mengeluarkan janin
Upaya ibu yang buruk merupakan indilasi yang sering di jumpai untuk pelahiran dengan bantuan.mengejakan nsangat melelahkan dan tidak efektif jika tidak di selaraskan dengan kontraksi uterus.anjurkan ibu untuk mengejan bertepatan dengan kontraksi uterus .berikan kontraksi untuk mencegah ibu dan kelelahan.
ü  Tekanan fundus
Tekanan fundus digunakana selama pelahiran dengan seksio sesaria dan pelahiran dengan bantuan.tekanan digunakan sepanjang fundus uterus sepanjang aksis longitudinal untuk diselaraskan dengan kontraksi uterus dan upaya ibu untuk mengeluarkan janin.tekanan fundus tidak boleh digunakan diantara kontraksi khususnya bila tidak ada upaya dari ibu.

Pelahiran dengan bantuan.
Bantuan harus dilakukan dengan kekuatan mengeluarkan untuk mengatasi tahanan jaringan   lunak pada kala dua persalianan ,biasanya untuk pelahiran kepala janin.tahanan meningkat karena masing-masing perbedaan pada jaringan lunak muskulofasial pelvik,hangguan jaringan perenial dan terahpat perbandingan derajat maulase kepala janin.
a)      Persetujuan tindakan (informed consent)
Pelahiran pervaginam dengan bantuani   merupakan prosedur operadsi yang memiliki resiko kopmplikasi sehingga perlu pembahasan rinci dengan ibu dan pasangannya. Persetujuan biasanya verbal ,sering kali didapatkan sesaat sebelum prosedur darurat dari ibu yang mengalami distres.
b)      Peralatan untuk pelahiran dengan bantuan
Forseps
Ada dua jenis forsep :
1)      Forseps traksi
Ø  Dengan pegangan yang panjang ,misalnya forseps neville barnes.
Ø  Dengan pegangan yang pendek untuk prosedur pintu bawah panggul atau pada saat seksio sesaria misalnya forseps wrigley.
2)      Forsep rotasional ,misalnya forseps kjelland.

Gambaran forseps setiap forseps  memiliki bilah berlubang kiri dan kanan.setiap bilah traksi memiliki kurva sefalikuntuk kepala janin dan kurva pelvik untuk mengakomodasi lengkung pelvik ibu.ketiak digabungkan menjadi sepasang melalui sebuah pengunci ,bilah ibni membentuk sebuah sarang pelindung yang mengililingi kepala janin  tanpa tekanan .jika traksi di pasang ,tekanan yang dialihkan ke janin secara aman di tahan poleh tulang malar janin
forseps  rotasional kjellandberbeda dengan forsep traksi.tangkainya panjang dan bilahnya tipis.lengkung pelvik yang memungkinkan rotasi melalui lingakran yang lebih kecil.kunci sorong memungkinkanpengguanaan alat ini jika terdpat asinklitisme.

soapie tumbang balita


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA TUMBUH KEMBANG ANAK UMUR 5 TAHUN DENGAN GANGGUAN BERAT BADAN DI BPS DHELLY AMD.KEB 16 NOVEMBER 2010
Subjektif
Objektif
Assesment
Planning
Implementasi
EvaluasI
Hari : kamis
Jam : 13.oo wib
Tanggal : 16 n0vember 2010
Ibu mengatakan:
-          Anaknya tidak nafsu makan
-          Badan anaknya turun dari pada biasa/sebelumnya.
Kesadaran umum : baik
Tanda-tanda vital:
ü  TD= 80/50 mmhg
ü  N = 88x/i
ü  S =37,50C
ü  P = 24x/i

Status gizi:
ü  TB = 95 cm
ü  Lk
= 55 cm
ü  Bb sebelumnya=13 kg.
ü  BB sekarang = 11 kg
ü  LLA = 17  cm

Pemeriksaan khusus
-          Inspeksi
Dari atas sampai kaki dalam batas normal.
Palpasi : tidak di lakukan.

Auskultasi : tidak dilakukan
Ø  Diagnosa :
Anak balita 5 tahun dengan berat badan tidak sesuai dengan usia , dan tidak nafsu makan.
Ø  Masalah 
  Anak usia 5 tahun,tidak    nafsu makan dan berat badan turun dari pada biasanya / sebelumnya.



Ø  Kebutuhan:
Informasi hasil pemeriksaan.
·         Nutrisi dan cairan
·         Istirahat dan tidur.
·         Vitamin untuk anak
·         Higine pada anak


Ø  Diagnosa potensial : untuk saat ini tidak ada.


Ø  Tindakan segera :
Belum di perlukan tindakan segera.


1)      Jelaskan kepada
ibu hasil pemeriksaan anaknya.
2)      Jelaskan kepada ibu untuk meningkatkan nutrisi pada anaknya.
3)      Jelaskan pada ibu untuk menambah waktu istirahat anaknya.
4)      Jelaskan pada ibu untuk memberikan vitamin penambah nafsu makan.
5)      Jelaskan pada ibu untuk memperhatikan higine anaknya.
6)      Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan  ulang 1 minggu lagi.

1.      Menjelaskan kepada ibu  hasil pemeriksaan anaknya bahwa anaknya mengalami gangguan pertambahan berat badan.
2.      Menjelaskan kepada ibu untuk meningkatkan nutrisi pada anaknya dengan cara:

ü  Tingkatkan porsi makan anak dengan cara:
-          Berikan nasi sebanyak 6 porsi.
-          Berikan sayur-sayuran hijau sebanyak ¼- ½  cangkir
-          Sayuran jenis lain,seperti wartel,mentimun,dan lain-lain sebanyak ¼ - 1/2 cangkir
-          Berikan buah-buahan dengan di peras sebanyak ½-1  cangkir.
-          Berikan kacang-kacangan sebanyak 1-2 sendok makan.
-          ber ikan susu sebanyak 3 cangkir
-          berikan lemak seperti minyak sayur sebanyak 4 sendok teh.
ü  Perbanyak makanan buah dan sayur terutama yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C,seperti jeruk.
ü  Menganurkan kepada ibu untuk mengurangi anak memakan-makanan instan seperti ciki,coklat,dan mie.

3.      menjelaskan pada ibu untuk menambah waktu istirahat anaknya menjadi 2 jam pada siang hari dan 10 jam pada malam hari

4.      Menjelaskan pada ibu untuk memberikan vitamin penambah nafsu makan,seperti curcuma plus, dan vitamin C
lain.
5.      menjelaskan pada ibu untuk memperhatikan higine anaknya dengan cara :cuci tangan sebelum makan.
6.      Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi,jika tidak ada perubahan pada berat badan anaknya.
v  Ibu mengerti dengan penjelasan bidan tentang hasil pemeriksaan anaknya.
v  Ibu mengeri tentang cara perbaikan gizi pada anaknya dan berjanji memenuhi gizi anaknya sesuai dengan yang di anjurkan bidan.
v  Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi.